TeachLike Finland - Mengajar Seperti Finlandia Penulis: Timothy D Walker Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia Ukuran: 15 x 23 cm Kutubuku belanja yang Dalam buku ini, ia mengumpulkan semua temuan tersebut, dan menjelaskan pada para pengajar, cara untuk mengimplementasikannya.
33Strategi Sederhana untuk Kelas yang Menyenangkan. Finlandia mengejutkan dunia ketika siswa-siswinya yang masih berusia 15 Tahun berhasil mencata skor tertinggi di penyelenggraan pertama PISA (Program for International Student Assassment). Timothy D. Walker, Guru kelas 5 di Finladia, mencatat rahasia-rahasia dibalik kesuksesan sekolah-sekolah
cash. Sabtu, 23 Februari 2019 Edit Detail BukuJudul Teach Like Finland - Mengajar Seperti FinlandiaPenulis Timothy D. WalkerAlih Bahasa Fransiskus WicaksonoPenerbit Grasindo, 2017ISBN 978-602-452-044-1Bahasa IndonesiaJumlah halaman 232 halamanJenis File PDFBesar file 1,66MbDeskripsiBeberapa tahun terakhir, Finlandia menjadi salah satu negara yang menjadi sorotan dunia dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2001, OEDC Organization for Economic Cooperation and Development mempublikasikan hasil studi internasional bahwa siswa-siswa Finlandia yang berusia 15 tahun berhasil mencatatkan skor tertinggi di penyelenggaraan pertama PISA Programme for International Student Assesment mengalahkan negara lain seperti Jepang, Korea, Singapura, Hongkong dan negara maju lainnya. Ujian tersebut meliputi keterampilan berpikir kritis pada bidang matematika, sains dan Teach Like Finland ditulis seorang guru bernama Timothy D Walker yang pindah dari Amerika ke kota Helsinski, Finlandia. Timoty akan membagikan rahasia sukses pendidikan di Finland menerapkan sistem kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar . Siswa diberikan kebebasan untuk memilih atau menentukan tema pembelajaran yang dipelajari, hal ini sekaligus mengajarkan tanggung jawab kepada siswa. Masih banyak strategi mengajar lainnya yang dipaparkan di buku Teach Like Finland ini, dapat menjadi referensi untuk menentukan sistem pendidikan yang tepat bagi suatu negera. Setiap negara mempunyai budaya dan kebutuhan masing-masing, tetapi perlu dipahami bahwa pendidikan adalah hal yang perlu dipikirkan oleh semua kalangan. Buku ini sangat recommended untuk dibaca, terutama bagi para praktisi pendidikan.
Published Monday, 10 September 2018 Written by Dipidiff Judul Mengajar Seperti Finlandia Teach Like Finland Penulis Timothy D. Walker Jenis Buku Non Fiksi - Edukasi Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia Tahun Terbit Juli 2017 Jumlah Halaman 270 halaman Harga Rp. ISBN 9786024520441 Edisi Terjemahan Penulis Terlaris 1 New York Times Sekelumit Tentang Isi Finlandia mengejutkan dunia ketika siswa-siswanya yang masih berusia 15 tahun berhasil mencatatkan skor ter tinggi di penyelenggaraan pertama PISA Programme for International Student Assessment, pada 2001. Ujian itu meliputi penilaian keterampilan berpikir kritis di Matematika, Sains, dan membaca. Hingga kini, negara mungil ini terus-terusan memukau. Bagaimana pendidikan Finlandia yang jam pelajarannya pendek, PR-nya tidak banyak, dan ujiannya tidak begitu terstandardisasi, dapat “mencetak” siswa-siswa dengan prestasi yang sangat baik? Ketika Timothy D. Walker mulai mengajar kelas 5 di sebuah sekolah negeri di Helsinski, ia mulai mencatat rahasia-rahasia di balik kesuksesan sekolah- sekolah Finlandia. Walker menuliskan rahasia-rahasia ini, dan artikel-artikelnya di Atlantic kerap menuai tanggapan antusias. Dalam buku ini, ia mengumpulkan semua temuan tersebut, dan menjelaskan pada para pengajar, cara untuk mengimplementasikannya. Buku ini memuat strategi dan anjuran-anjuran yang sangat mudah dipraktikkan dari sistem pendidik an kelas dunia Yuk kita intip daftar isinya Kesejahteraan Jadwal istirahat otak Belajar sambil bergerak Recharge sepulang sekolah Menyederhanakan ruang Menghirup udara segar Masuk ke alam liar Menjaga kedamaian Rasa Dimiliki Mengenal setiap anak Bermain dengan murid-murid Merayakan pembelajaran mereka Mengejar mimpi kelas Menghapus perisakan bullying Berkawan Kemandirian Mulai dengan kebebasan Meninggalkan batas Menawarkan pilihan Buat rencana bersama siswa Anda Buat jadi nyata Tuntutan tanggung jawab Penguasaan Ajarkan hal-hal mendasar Gunakan buku pegangan Manfaatkan teknologi Memasukkan musik Menjadi pelatih Buktikan pembelajaran Mendiskusikan Nilai Pola Pikir Mencari flow Berkulit tebal Kolaborasi lewat kopi Menyambut para ahli Melepaskan diri untuk berlibur Jangan lupa bahagia Selama beberapa tahun bekerja dan tinggal di Finlandia, Walker berhasil mengidentifikasi langkah-langka yang dapat digunakan pendidik untuk mempromosikan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. Raj Raghunathan, profesor dari Sekolah McCombs, Universitas Texas di Austin dan pengarang If You’re So Somar, Why Aren’t You Happy 2016, mengajukan 4 bahan kebahagiaan jika kebutuhan dasar seperti makanan dan papan telah terpenuhi rasa memiliki keterlibatan, kemandirian, penguasaan, dan pola pikir Pinsker, 2016. Satu bahan yang Walker tambahkan ke dalam daftar ini adalah kesejahteraan, yang ia lihat sebagai fondasi untuk mengembangkan komponen lainnya. Dalam buku ini, Walker telah menyusun 33 strategi sederhana terkait 5 bahan kebahagiaan yang diterapkan dalam konteks kelas yang menyenangkan. Halaman xxix Buku ini tidak hanya tepat untuk dibaca untuk mereka yang bergelut di bidang pendidikan tapi oleh kita semua yang peduli pada edukasi. Seputar Fisik Buku dan Disainnya Kalau yang suka model sampul bercorak ceria dengan ilustrasi gambar ke-kartun kartunan pasti suka dengan disain cover buku ini seperti saya. Cocok juga ya cover dengan isinya yang tentang "sekolah anak-anak." Bukunya termasuk tipis menurut saya. Tidak ada gambar ilustrasi di dalamnya, dan ukuran huruf cenderung kecil. Opini Buku ini terasa sekali menarik untuk disimak saat terbaca oleh saya fakta ini untuk yang pertama kalinya. Lebih lanjut lagi, tampak bahwa di Finlandia, pencapaian siswa di antara sekolah-sekolah yang berbeda kurang bervariasi, dan bahwa pembelajaran anak-anak di sekolah tidak terlalu dipengaruhi latar belakang keluarga dibandingkan negara lainnya. Di atas semuanya itu, orang Finlandia sepertinya dapat mencapai hasil yang mengagumkan ini hanya dengan belajar di sekolah yang masuk kategori sederhana. Tidak heran dunia pendidikan dibuat bingung. Halaman xiii Di sekolah Finlandia, guru dan siswa normalnya memiliki istirahat 15 menit setiap 1 jam pelajaran, dan berdasarkan pengalaman Johanna, sebagian besar pendidik akan menghabiskan istirahat mereka di lounge- meminum kopi, bercakap-cakap dengan rekan kerja, dan membolak-balik majalah. Ini kedengarannya, berdasarkan pengalaman mengajar Amerika saya, sangat tidak masuk akal. Halaman xxii Gaya penulisan Walker yang luwes, apa adanya, dan ada humornya membuat saya bisa menyimak isi buku fiksi ini layaknya menyimak jalan cerita novel. Tak heran juga sih, Walker memang menceritakan pengalaman realnya saat menjadi guru di suatu sekolah di Finlandia, jadi gaya penulisannya benar-benar naratif. Sesaat memasuki tempat istirahat, saya melihat sesuatu yang mirip dengan apa yang saya temukan ketika berkeliling taman di pusat kota Helsinski. Banyak rekan guru yang sedang menyeruput kopi, membolak-balik surat kabar, dan bercakap-cakap santai satu dengan lainnya. Dan, beberapa kali, ketika saya melewati tempat itu, saya mendengar mereka tertawa terbahak-bahak. Saya pun jadi mulai curiga jangan-jangan mereka semua malas. Halaman 2 Sebagai guru baru yang mengajar di kelas, saya menghabiskan 12 jam sehari, dan mungkin karea ini saya berpikir saya adalah guru yang lebih baik daripada teman Johanna. Tetapi ketika tahun ajaran berakhir, saya sadar betul saya seorang pendidik yang lebih payah. Saya mengalami apa yang dinamakan kurangnya keseimbangan antara kerja dan hidup, dan saya merasa sangat tertekan serta penuh dengan kecemasan. Yang paling parah, pekerjaan mengajar tidak lagi menyenangkan, dan rasa ketidakpuasan saya rupanya berimbas pada siswa saya. Anak-anak kecil itu kadang terlihat nelangsa juga. Halaman xxiii Bukan cuma informatif, tapi juga menghibur, biasanya ini karena ditunjang pula oleh kualitas terjemahannya yang bagus. Para pendidik di Sekolah Dasar Eagle Mountain di Forth Worth, Texas, melaporkan suatu perubahan yang signifikan dalam diri siswa, yang mendapatkan 4 kali istirahat 15 menit setiap hari; sebagai contoh, mereka menjadi lebih fokus, dan mereka jarang mengeluh lagi. Seorang guru kelas satu bahkan melihat bahwa siswanya berhenti mengunyah-ngunyah pensil Connelly, 2016. Halaman 10 Banyak hal yang saya baca di buku terasa sekali kebenarannya di kehidupan pendidik di dunia nyata. Sebagai seseorang yang pernah bekerja sebagai guru di sekolah, saya pun merasakan apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh Walker. Guru mana pun, setidaknya yang punya pengalaman mengajar 1 tahun penuh, tahu bahwa mengajar lebih seperti lari marathon daripada lari sprint. Halaman 26 Hanya karena para guru dapat merasakan tujuan pembelajaran yang kuat di dalam kelas, namun tidak dengan para siswa mereka. Anak-anak, yang saya temukan, selalu memerlukan bantuan kita untuk melihat apa hubungan antara pekerjaan rumah mereka dengan “dunia nyata”. Halaman 117 Sekali lagi apa yang dituturkan oleh Timothy D. Walker mengingatkan saya pada pengalaman pribadi saya saat menjadi guru dahulu. Di tahun 2014, para peneliti dari Universitas Carnegie Mellon mengeksplorasi ide ini, dengan menyelidiki bagaimana ruang kelas yang terlalu banyak dekorasi berpotensi membuat anak-anak sulit fokus pada pelajaran. Halaman 32. dulu di kelas yang saya ajar juga ada papan dekornya. Dan beberapa anak memang tampak lebih tertarik melihat papan daripada mengikuti kegiatan kelas, terutama anak-anak yang mudah terdistraksi perhatiannya. Buku ini berisi trik tips dan solusi yang jelas dan dapat diikuti. Dalam setiap penyampaian topik, selalu ada poin-poin yang bisa kita ambil untuk diaplikasikan. Berikut ini beberapa kegiatan yang pernah saya buat dengan anak-anak sekolah dasar di Boston menuliskan observasi dan menyelidiki jurnal-jurnal sains mengenai obyek alami seperti batu, buah pohon cemara, dan bulu unggas yang ditemukan di lapangan sekolah, mendokumentaskan kehidupan liar di sekitar halaman sekolah menggunakan kamera digital dan mengunggah foto-foto ke panduan online kami, serta mengumpulkan objek-objek alami, menguraikan dedaunan dan batu-batu besar, untuk diletakkan di habitat kecebong. Saya menyarankan Anda untuk mulai memikirkan tempat-tempat alami yang dapat digunakan yang mungkin jaraknya dapat ditempuh dengan berjalan dari sekolah Anda. Halaman 45 Ada pula semacam informasi yang memberitahu pembaca bahwa bab yang bersangkutan akan menjelaskan tentang hal apa berikut poin poin penting bahasannya. Bab ini terdiri dari 6 strategi untuk membina sudut pandang abundance-oriented dalam pengajaran kita, semua hal yang terinspirasi dan pengamatan saya terhadap para pendidik Finlandia saat menerapkan beberapa pendekatan dalam pekerjaan mereka mencari flow, berkulit lebih tebal, kolaborasi lewat kopi, menyambut para ahli, dan jangan lupa bahagia. Halaman 170 Dan sebagai penutup, sebuah kalimat sederhana ini sangat mengena, yakni baik pendidik maupun peserta didik harus merasa bahagia dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Strategi paling penting dalam buku ini sebenarnya adalah sesuatu yang paling sederhana. Jangan lupa bahagia. Halaman 190 Mengingat model penulisannya yang naratif sekali mungkin ada beberapa yang cepat lelah untuk menyimak isi buku. Akan lebih mudah kalau ada poin-poin singkatnya sebagai ringkasan misalnya. Siapa Timothy D. Walker Timothy D. Walker adalah seorang guru berkebangsaan Amerika, yang saat ini tinggal di Finlandia. Ia telah banyak menulis mengenai pengalamannya mengajar, untuk berbagai media, antara lain Education Week Teacher, Educational Leadership, dan juga melalui blognya, yaitu Taught by Finland Buku Teach Like Finland mendapatkan rating di Goodreads dan di Amazon. Rekomendasi Buku ini saya rekomendasikan kepada semua orang terutama yang peduli pada dunia pendidikan, yang ingin mengetahui dan mendapatkan solusi model pendidikan yang lebih mandiri dan inkuiri untuk peserta didiknya serta membawa kebahagiaan pada mereka semua yang terlibat di dalam kegiatannya. Buku ini tidak cuma berisi teori, tapi juga aplikatif, dan dibawakan dalam gaya penulisan yang luwes serta diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pula dengan baik. - adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif. Dipi has been being a reader since she was a little kid, 5 or 6 yo. Her favorite reading time was bed-time with Mom and Bobo magazine. She loves reading fiction and non fiction. Books help her a lot during her teenager and her other struggling period of life. Once a week, she announced for streaming radio alliance with VOA, she has a book program named NBS Book Review, and a self improvement program named Positive Vibes. Dipi collaborates with her partner, Andri Irawan, create book podcast Spotify Bookita, Instagram Now she has her own podcast Anchor & Spotify DipidiffTalks; Instagram dipidiff_talks dipidiffofficial. Her other passions link to education and entrepreneurship. That's why she is nurturing her own small business, Dipidiff Official Store instagram dipidiffofficialstore , Tokopedia Dipidiff Official Store, and her personal branding Dipidiff, while keeping busy being a mom of one and coaching for some teenagers and young - adults at Growth Tracker Program, it is a private program - special purpose, which help especially teen and young adult to find their passion and unleash their potential. Dipi retired from working at university and enjoy her time at training institution. Right now, she is an educator and Periplus Bandung Ambassador occasionally alliance with Periplus Indonesia. She is getting older, she dreams a quiet life and contributing as best as she can for community. Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.. Hits 9929
Related PapersDosen, dengan segala atribut yang melekat dalam dirinya, dalam konteks membangun masyarakat dan peradaban manusia tidak pernah bisa dilepaskan interaksinya dengan lingkungan sosial dimana ia tinggal. Kehadiran Dosen, dimanapun ia berada selalu menjadi indikator terbangunnya tatanan civil society, dimana penegas indikator tersebut selalu termanifestasi dalam trilogi pengabdiannya, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Wujud kongkrit dari trilogi pengabdian dosen itulah yang kemudian menjadi ruh dasar bagi eksistensi dosen sampai kapanpun. Maka sangatlah wajar ada sebuah anekdot yang mengatakan, “jika dosen belum pernah melakukan penelitian atau menerbitkan tulisannya misalnya, bisa saja disebut sebagai dosen abal-abal.” Dalam konteks pengembangan karir dosen, menulis artikel, paper, dan sejenisnya merupakan menu wajib yang harus dijalankan oleh seorang dosen. Tidak ada alasan untuk tidak menulis artikel atau paper, semua menjadi prasyarat yang harus dan wajib dilakukan oleh dosen ketika ia menginginkan karirnya meningkat. Dan sebagai bentuk apresiasi terhadap semua itu, pemerintah melalui Kemenristek Dikti telah begitu banyak memberikan fasilitas dan penghargaan kepada para dosen untuk mengaktualisasikan gagasan dan pemikirannya melalui banyak media yang tersedia. Buku adalah salah satu media yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengakomodasi gagasan dan pemikiran dosen. Sejarah mencatat bahwa, para ulama, ilmuan dan pemikir selalu mendomentasikan gagasan dan pemikirannya melalui buku. Dan karena buku merekalah kita sampai hari ini masih bisa menikmati aneka ragam pemikiran dan gagasan cerdas mereka. Dengan segala keterbatasan dan suasana yang tidak “nyaman”, para ulama dan pemikir mampu membuat sebuah karya yang tidak lekang oleh waktu. Ratusan judul buku, kitab dan manuskrip yang dihasilkan oleh para ulama atau ilmuan tersebut, adalah contoh nyata dedikasi dan komitmen dalam merawat peradaban manusia. Konteks hari ini, dosen dituntut dapat mengikuti jejak para ulama, ilmuan dan pemikir masa lalu dengan menuliskan gagasan dan pemikirannya melalui sebuah artikel. Bukan soal layak atau tidak layak artikel tersebut ditulis dan diterbitkan, tapi soal merawat semangat menulis itulah yang harus dijadikan motivasi bagi dosen dalam menulis. Soal layak dan tidak layak, menjadi kapasitas pembaca yang menilai dan memberikan saran perbaikan, bukan kapasitas penulisnya. Menulis harus menjadi karakter seorang dosen, menulis arus menjadi habits bagi seorang dosen. Karena dengan menulis itulah eksistensi dan transformasi keilmuan akan terus terawat."Setiap hari Banten dikeruk, direguk oleh kita tanpa peduli batas-batas antara kewajaran dan keserakahan. Kita hanya mengambil, tidak memberi. Bencana disegala lini mendera Banten. Buku ini mestinya menjadi sumbangan pemikiran dari kaum akademisi bagi keberlangsungan Banten di masa depan. Saatnya Banten Bangkit dengan otak, bukan otot."Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia KONASPI VIII Tahun 2016 halaman 1393 MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU HEBAT Suyatno Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Email ABSTRACT This paper describes various models of innovative lectures that can improve the quality of teacher candidates to become great teachers. The method used is observation and reflection of the implementation of lectures conducted in classes of prospective teachers in subjects which are then described in the model of innovative lectures. Subjects were students of Indonesian language and literature education in Unesa in theoretical lectures and practical lectures with innovative models. The impact of the lecture were students happy, confident, and feel the practical benefits to be a teacher. The impact on the students who are already teachers are teachers declare success in teaching and gain trust his leadership to become the management team of the school. Social impact, innovative lectures able to build confidence in working together and sharing. ***** Makalah ini mendeskripsikan aneka model perkuliahan inovatif yang mampu mendongkrak kualitas calon guru sehingga menjadi guru hebat. Metode yang dipakai adalah observasi dan refleksi pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan di kelas-kelas calon guru dalam mata kuliah yang diampu kemudian dideskripsikan ke dalam model perkuliahan inovatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Unesa dalam perkuliahan teoretis dan praktik dengan model perkuliahan inovatif. Dampak pengiring dari perkuliahan tersebut adalah mahasiswa senang, percaya diri, dan merasakan manfaat praktis untuk menjadi guru. Dampak bagi mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah guru menyatakan keberhasilannya dalam mengajar dan mendapatkan kepercayaan pimpinannya untuk menjadi tim pengelola sekolah. Dampak sosialnya, perkuliahan inovatif mampu membangun kepercayaan diri dalam bekerja sama dan saling berbagi. Kata kunci Perkuliahan Inovatif, Prinsip Inovasi, Model Perkuliahan"Alhamdulillah Banten kini sudah berusia 18 Tahun. Jika di analogikan sebagai manusia ia sudah tumbuh menjadi remaja, usia yang sudah mulai 'beger', mulai suka bersolek tetapi ingin tampil beda dari yang lain, mulai suka coba-coba sesuatu yang dianggapnya "modern" walau keluar dari akar budaya. Sementara dari sudut pandang agama Islam, usia ini sudah aqil balig. Sudah terkena hukum wajib taat aturan. Dalam konteks menjaga agar pembangunan Banten sesuai dengan tujuannya, kehadiran buku ini sungguh sangat penting. Setidaknya menjadi rambu-rambu bagi siapapun yang menjadi pemimpin dan Pimpinan pemerintahan di Provinsi Banten agar dalam melaksanakan amanahnya memimpin Banten dengan baik dan benar, selalu amanah, visioner tetapi tidak tercerabut dari nilai-nilai agama, akar budaya, dan komitmen meningkatkan mutu hidup, kesejahteraan dan akhlak masyarakat Banten." HER. Taufik, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ISEI Cabang Banten
buku mengajar seperti finlandia pdf